lettersforvivian.org – Setelah Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, meletus dua kali pada malam hari Sabtu, tanggal 18 Mei 2024, tim gabungan SAR yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan Tagana segera melakukan evakuasi warga dari tujuh desa yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa tim gabungan tersebut turun ke lapangan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di tujuh desa setelah Gunung Api Ibu meletus pada pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT.
Evakuasi dilakukan secara bertahap menggunakan kendaraan, dengan tujuan pengungsian di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu. Truk taktis TNI, Polri, dan mobil bak terbuka milik warga digunakan untuk mengangkut warga ke lokasi pengungsian yang telah ditentukan.
BNPB masih dalam proses pendataan dan evakuasi ke beberapa titik lainnya, sehingga belum dapat merinci jumlah warga yang telah dievakuasi ke pos pengungsi.
Pos Pengamatan Gunung Ibu mencatat bahwa erupsi pertama mengeluarkan kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak, mengarah ke barat dan barat laut. Erupsi ini juga terdeteksi di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berlangsung selama 9 menit 12 detik.