lettersforvivian.org – Dalam pertemuan tahunan yang diadakan di Austin, Texas, pemegang saham Tesla telah memberikan persetujuan untuk paket kompensasi CEO Elon Musk senilai US$ 56 miliar, atau sekitar Rp 907,2 triliun (dengan kurs Rp 16.200). Musk, yang dikenal sebagai figur inovatif, menerima dukungan signifikan dari investor ritel, yang banyak di antaranya merupakan pendukung setia.
Konteks Persetujuan:
Meskipun menghadapi penentangan dari beberapa investor institusional besar dan agen proksi, proposal kompensasi ini berhasil mendapatkan persetujuan mayoritas. Laporan Reuters pada tanggal 14 Juni 2024 menyoroti dukungan kuat dari investor ritel yang berperan penting dalam keputusan ini. Dalam kesempatan tersebut, Musk menyatakan, “Tanpa optimisme saya, pabrik ini tidak akan mungkin ada. Namun, saya berhasil, dan itu adalah hal yang terpenting.”
Keputusan Tambahan dan Isu Kontroversial:
Selain paket kompensasi, pemegang saham juga menyetujui relokasi kantor pusat perusahaan dari Delaware ke Texas serta pemilihan kembali Kimbal Musk dan James Murdoch sebagai anggota dewan.
Masalah Hukum yang Berkelanjutan:
Langkah ini belum mengatasi masalah hukum sebelumnya yang berkaitan dengan paket pembayaran, dimana Pengadilan Delaware telah membatalkan paket kompensasi sebelumnya pada bulan Januari. Persetujuan terbaru ini bisa membawa tantangan hukum tambahan terhadap Musk.
Tindak Lanjut Pengadilan Delaware:
Pengadilan Delaware dijadwalkan untuk meninjau hasil pemungutan suara pemegang saham di Austin dan memerlukan bukti dari Tesla bahwa proses tersebut dilakukan tanpa paksaan atau manipulasi tidak semestinya oleh Musk.
Keputusan ini menegaskan kembali dukungan kuat pemegang saham terhadap kepemimpinan Musk, meskipun masih ada isu hukum yang perlu dihadapi. Ini menandai langkah penting dalam evolusi Tesla sebagai perusahaan global, dengan tantangan dan potensi yang signifikan di masa depan.
